SGE vs SEO: Mana yang Lebih Efektif untuk Optimasi Digital?
Indonesia
Sep 25, 2025
Perkembangan teknologi digital membawa perubahan besar dalam cara orang mencari informasi di internet. Jika sebelumnya optimasi mesin pencari atau SEO menjadi strategi utama untuk meningkatkan visibilitas sebuah situs, kini hadir Google Search Generative Experience (SGE) yang menghadirkan pendekatan baru. Bagi praktisi digital marketing dan content creator, memahami perbedaan dan keterkaitan antara SGE dan SEO menjadi langkah penting agar strategi tetap relevan.
Pengertian Google SGE
Google Search Generative Experience atau SGE adalah fitur berbasis kecerdasan buatan yang dirancang untuk menyajikan jawaban singkat, ringkas, dan kontekstual langsung di halaman hasil pencarian. Berbeda dengan hasil pencarian tradisional yang menampilkan daftar link, SGE memanfaatkan AI untuk membaca dan menyimpulkan informasi dari berbagai sumber, lalu menyajikannya dalam bentuk ringkasan interaktif. Kehadiran SGE dapat dianggap sebagai evolusi dari mesin pencari yang selama ini kita kenal.
Perbedaan SGE dan SEO
SEO atau Search Engine Optimization adalah strategi mengoptimalkan konten agar menempati posisi tinggi di hasil pencarian organik. SGE di sisi lain merupakan sistem yang menggunakan AI untuk menampilkan jawaban langsung tanpa mengharuskan pengguna mengklik tautan. Fokus SEO terletak pada pengoptimalan konten, struktur website, dan penggunaan kata kunci, sedangkan SGE berfokus pada pemberian jawaban cepat berbasis pemahaman AI.
Dari sisi pengalaman pengguna, SEO masih mengarahkan audiens untuk mengeksplorasi berbagai situs yang relevan, sementara SGE cenderung mengurangi langkah tersebut karena informasi sudah diringkas dalam hasil pencarian. Hal ini memudahkan pengguna, tetapi di sisi lain bisa mengurangi potensi kunjungan ke website.
Cara Kerja SGE
SGE bekerja dengan cara memanfaatkan teknologi generatif AI. Sistem ini membaca berbagai sumber, mengolah informasi, lalu menyusunnya dalam bentuk jawaban yang komprehensif dan mudah dipahami. Jawaban yang muncul ditampilkan di atas hasil pencarian tradisional atau SERP. Google tetap menyertakan tautan referensi yang menjadi dasar penyusunan jawaban, meskipun sumber yang dipilih tidak selalu identik dengan daftar peringkat SEO.
Manfaat SGE
Kehadiran SGE menawarkan pengalaman pencarian yang lebih cepat dan efisien. Pengguna dapat memperoleh jawaban langsung tanpa harus membuka banyak halaman. Selain itu, SGE mampu menyederhanakan topik yang kompleks dengan menyajikannya dalam bentuk ringkasan. Fitur ini juga mendukung pencarian berbasis percakapan atau conversational search, sehingga terasa lebih personal dan interaktif dibandingkan pencarian konvensional.
Pengaruh SGE terhadap SEO
Meski terkesan seperti ancaman, SEO tetap relevan dalam era SGE. Salah satu pengaruh yang paling nyata adalah potensi menurunnya jumlah klik ke website, karena sebagian informasi sudah tersedia dalam ringkasan SGE. Namun di balik itu, SEO justru semakin penting, sebab SGE membutuhkan konten berkualitas tinggi untuk membangun jawaban yang akurat.
Strategi SEO di masa depan perlu menyesuaikan diri dengan cara kerja SGE. Konten yang dioptimalkan harus lebih kontekstual, kaya informasi, dan mengikuti prinsip EEAT, yaitu Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness. Semakin unik, mendalam, dan relevan konten yang diproduksi, semakin besar peluangnya untuk dipilih oleh AI sebagai sumber utama dalam SGE.
Kesimpulan
SGE bukanlah pengganti SEO, melainkan sebuah transformasi dalam cara Google menyajikan informasi. SEO tetap berperan penting untuk memastikan konten memiliki kualitas dan otoritas, sementara SGE menjadi saluran baru yang memperkaya pengalaman pengguna dalam mencari informasi. Strategi terbaik bukan memilih salah satu, melainkan mengintegrasikan keduanya. Dengan memahami cara kerja SGE sekaligus mempertahankan fondasi SEO, brand dan kreator konten dapat terus terlihat di tengah perubahan besar dunia pencarian berbasis AI.